Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 2; Matius 2; 1 Raja-Raja 19-20
Tidak ada yang lebih menggembirakan bagi seorang petani kecuali tiba saat menuai. Segala jerih payah dan waktu penantian kemudian seolah terbayar lunas, bahkan lebih, pada saat menuai.
Seorang penginjil muda dari Eropa berangkat dengan penuh semangat ke tanah Afrika sebagai seorang misionaris. Dia membawa serta istrinya dan anak perempuannya yang masih kecil. Lama dia berusaha, tidak ada hasil. Istrinya mati dengan menyedihkan di tempat misi mereka. Tak ada hasil. Satu-satunya yang dia dapat, hanyalah seorang anak desa yang kumuh dan ingusan yang mendengarkan ceita tentang Yesus.
Pulanglah dia dengan kepahitan dan sakit hati. Dia mengabaikan anaknya dan meninggalkan Tuhan. Hidup mabuk-mabukan dalam kesengsaraan yang merobek jiwa. Tahun demi tahun berlaku, anak perempuannya tumbuh dan menikah dengan pria baik-baik dan kemudian berusaha mencari ayahnya. Menyertai dia, adalah seorang penginjil kulit hitam yang telah berkhotbah di hadapan ribuan orang di berbagai Negara. Penginjil itu adalah anak kecil yang dikhotbahi penginjil yang sakit hati itu, dahulu kala.
Lihatlah lading market place kita. Apa yang kita lihat? Tuaian yang menguning. Kita bisa melihat dengan pahit dan kecewa seperti sang penginjil itu, atau kita melihat dengan mata iman, bahwa sungguh Allah yang menyediakan tuaian.
Kenali ladang tuaian anda dan kerjakan bagian anda.